Minggu, 31 Agustus 2014

NOS_XI_02


Laporan Praktikum
Merakit 
Alat Laporan Praktikum

Merakit PC Server

Alat Dan Bahan :

-mobo
-powersupply
-hardisk
-RAM
-Processor
-fan
-kabel power
-kabel VGA
-Keyboard
-monitor

Langkah-langkah :

-Penyiapan motherboard
-Memasang Prosessor
-Memasang Modul Memori
-Memasang Power Supply
-Memasang fan
-Memasang kabel power

Hasil :

Gagal,kemungkinan kabel VGA rusak
  

Selasa, 12 Agustus 2014

DC_XI_TUGAS01



Keragaman Komunikasi


Komunikasi pada saat ini merupakan sesuatu yang sangat penting bagi seluruh manusia di dunia. Pada zaman dahulu orang-orang purba berkomunikasi melalui coretan atau lukisan yang ada di dalam gua. Bayangkan saja jika tidak ada komunikasi pada zaman globalisasi sekarang ini, bisa-bisa suatu negara tidak akan mengetahui apa yang terjadi di negara lain. Komunikasi pada saat ini sudah sangat canggih. Contoh saja handphone yang sekarang ini dapat di gunakan di seluruh dunia, tanpa mengenal batas negara dan benua. Penggunaan telepon seluler merupakan suatu media komunikasi dalam penyampaian dan penerimaaan pesan yang dapat dilakukan secara cepat, praktis dan mudah untuk dibawa kemana-mana. Bahkan sekarang ini warnet tidak seramai dahulu, karena hanya dengan memiliki ponsel yang memiliki fitur yang mumpu, menggunakan layanan internet tidak perlu lagi pergi ke warnet, cukup menggunakan ponsel.Tradisi Kritis dalam komunikasi memang termasuk sulit untuk dikelompokan dalam satu varian teori. Wood (2004) mengelompokan dalam satu tema dengan judul critical communication theories yang meliputi teori feminis (feminist theory), teori kelompok bungkam (muted group theory), dan teori budaya(cultural theory). Little John dan Foss (2009) menempatkan tradisi kritis dalam komunikasi pada teori-teori tentang pelaku komunikasi, percakapan, kelompok, organisasi, media, dan budaya dan masyarakat.
Tradisi Kritis memiliki keragaman (Little John dan Foss, 2009), di antaranya:
Pertama,Tradisi Marx. Meskipun tradisi kriteklah muncul sejak Marx dan Friedrich Engels, marxisme merupakan cabang induk dari teori kritik. Merx mengajarkan bahwa cara-cara produksi dalam masyarakat menentukan sifat masyarakat. Oleh karena itu, ekonomi adalah dasar dari semua struktur sosial. Dalam system kapitalis, keuntungan mendorong produksi, suatu proses yang berakhir dengan menekan buruh atau pekerja. Hanya ketika pekerja menentang kelompok-kelompok dominan, cara-cara produksi dapat diubah dan kebebasan pekerja dapat dicapai. Kebebasan tersebut memajukan perkembangan sejarah secara alami. Ketika kekuatan-kekuatan oposisi bersinggungan dalam dialektik yang menghasilkan peringkat social yang lebih tinggi. Teori marxis klasik ini dinamakan the critique of political economy.Kedua, Frankfurt School adalah cabang yang kedua dari teori kritik dan faktanya sangat bertanggung jawab terhadap kemunculan istilah critical theory. Frankfurt school masih seringdigambarkan sebagai persamaan dengan istilah teori kritik. Frankfurt school mengacu kepada kelompok filsuf Jerman, sosiolog dan ekonom Max Horkheimer, Theodor Adorno dan Herbert Marcuse adalah diantara anggota-anggota yang paling terkenal-dihubungkan dengan institute fo Social Research yang didirikan di Frankfurt pada tahun 1923. Pengikut aliran ini percaya demi kebutuhan akan integrasi diantara kajian-khususnya filosofi, sosiologi, ekonomi dan sejarah – untuk mempromosikan filosofi social yang luas atau teori kritik yang mampu menawarkan pengujian yang komprehensif akan kontradiksi dan interkoneksi dalam masyarakat. Frankfurt School merupakan Marxis dalam inspirasinya; pertama, pengikutnya melihat kapitalisme sebagai tahap evolusi perkembangan sosialisme dan kemudia komunisme.
Ketiga, Teori kritik berada dalam paradigma modernis. Yaitu tradisi yang dibangun atas sebuah asumsi melalui jawaban ilmu pengetahuan, bahwa agen individu sebagai agen perubahan dan penemuan aspek budaya yang Cuma-Cuma.
Keempat, teori kritik yang dianggap melanggar modernitas dengan cara yang beragam. Di antaranya tradisi kritis dalam kelompok ini meliputi: (a) post modernism; (b) post strukturalisme; (c) post kolonialisme; dan (d) kajian feminis.
Posmodernismedalam pengertian yang umum adalah perpecahan antara modernitas dan proyek pencerahan. Posmodernisme muncul pada akhir masyarakat industry dan munculnya jaman informasi. Produksi barang-barang dianggap oleh posmodernisme sebagai jalan untuk memproduksi dan memanipulasi pengetahuan. Dimulai pada tahun 1970-an menolak elitism, puritanisme, dan sterelisitas’ rasional karena pluralism, relativitas, kebaruan (novelty) dan kontradiksi. Tokoh-tokohnya Jean-Francois Lyotard dst.
Cultural Studiessebuah tradisi kritik yang dihubungkan dengan ragam post-modernisme dalam tradisi kritik. Para teoretikus kajian budaya pada prinsipnya membahas tentang ideologi yang mendominasi sebuah budaya dengan mengkaji dampak terjadinya perubahan sosial dari sebuah ideologi yang dominan. Oleh karena itu kajian budaya bukan dalam definisi umum, tetapi budaya dalam arti "politis" dan kekuasaan yang kuat atas yang lemah.
Postrukturalisme, biasanya dianggap sebagai bagian dari proyek pos-modern karena pos-strukturalisme mengolah usaha modern dalam menemukan kebenaran-kebenaran universal, naratif, metode, dan makna yang digunakan untuk mengenal dunia.
Tokoh-tokohnya di antaranya: Jaques Derrida tahun 1966
Post-kolonialisme dengan kata kuncinya bahwa semua kebudayaan dipengaruhi oleh proses kekaisaran dari era kolonialisasi sampai saat ini”. Gagasan yang dikemukan oleh Edward Said (dalam Littlejohn and Foss, 2009) bahwa penjajahan menciptakan “kebedaan”. Penjajahan menciptakan stereotip pada populasi kelas tertentu dan warna kulit tertentu.Para tereotikus pos-kolonial mengkaji isu-isu sebagaimana yang dikaji oleh kajian budaya dan kritik, ras, kelas, dan gender, dan seksualitas tetapi semua distuasikan dalam susunan geopolitik dari hubungan Negara-negara serta sejarah antar Negara mereka.
Kajian Feminis. Kajian feminis tidak sekedar menawarkan kajian gender. Feminis berusaha menawarkan teori-teori yang memusatkan pada pengalaman perempuan dan untuk membicarakan kategori-kategori gender dan sosial lainnya, termasuk ras, etnis, kelas, dan seksualitas. Kajian feminis dalam komunikasi misalnya bagaimana praktik komunikasi berfungsi menyebarkan ideologi-ideologi gender yang dimediasi oleh wacana. Sumber: http://m.kompasiana.com